KEMISKINAN
DI SULAWESI SELATAN & TENGAH
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu :
Mu’minatun Fitriati Firdaus,S.Fi,I,M.Phil.
Oleh:
Pratiwi
Oktaasena (24117731)
FALKUTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018
Latar
Belakang
Masalah
kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian
pemerintah di semua negara. Kompleksnya permasalahan kemiskinan membuatnya
terus menjadi masalah serius dan penting di belahan dunia, termasuk Indonesia
yang merupakan Negara berkembang
Salah
satu aspek penting untuk mendukung Strategi Penanggulangan Kemiskinan adalah
tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Pengukuran
kemiskinan yang dapat dipercaya dapat menjadi instrumen tangguh bagi pengambil
kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi hidup orang miskin. Data
kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah
terhadap kemiskinan, membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta
menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi
mereka.
Badan
Pusat Statistik (BPS) pertama kali melakukan penghitungan jumlah dan persentase
penduduk miskin pada tahun 1984. Pada saat itu, penghitungan jumlah dan
persentase penduduk miskin mencakup periode 1976-1981 dengan menggunakan data
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) modul konsumsi. Sejak itu, setiap tiga
tahun sekali BPS secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase penduduk
miskin yang disajikan menurut daerah perkotaan dan perdesaan. Sejak tahun 2003,
BPS secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase penduduk miskin setiap
tahun. Hal ini bisa terwujud karena sejak tahun 2003 BPS mengumpulkan data
Susenas Panel Modul Konsumsi setiap bulan Maret.
SULAWESI
SELATAN
Letak
geografis Sulawesi Selatan
Sulawesi
Selatan terletak di jazirah selatan Pulau Sulawesi. Provinsi yang beribukota di
Makassar ini secara administratif, sebelah utara berbatasan dengan Provinsi
Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah. Di sebelah barat berbatasan dengan Teluk
Bone dan di sebelah selatan dengan Laut Flores.
Pada
peta Provinsi Sulawesi Selatan terletak antara 0 derajat 12'-8 derajat Lintang
Selatan dan 116 derajat 48'-122 derajat 36' Bujur Timur
KABUPATEN
DAN KOTA
NO
|
KABUPATEN /KOTA
|
IBU KOTA
|
1
|
Kabupaten Banteng
|
Banteng
|
2
|
Kabupaten Baru
|
Barru
|
3
|
Kabupaten Bone
|
Watampone
|
4
|
Kabupaten Bulukumba
|
Bulukumba
|
5
|
Kabupaten Enrekang
|
Enrekang
|
6
|
Kabupaten Gowa
|
Sungguminasa
|
7
|
Kabupaten Jeneponto
|
Botosunggu
|
8
|
Kabupaten Kepulauan
Selayar
|
Benteng
|
9
|
Kabupaten Luwu
|
Belopa
|
10
|
Kabupaten Luwu timur
|
Malili
|
11
|
Kabupaten Maros
|
Masamba
|
12
|
Kabupaten Pangkajene
Dan Kepulauan
|
Turikale
|
13
|
Kabupaten Pinrang
|
Pangkajene
|
14
|
Kabupaten Sidenreng
Rappang
|
Pinrang
|
15
|
Kabupaten Sinjai
|
Pangkadjene
|
16
|
Kabupaten Soppeng
|
Sinjai
|
17
|
Kabupaten Takalar
|
Watansoppeng
|
18
|
Kabupaten Tana Toraja
|
Pattallassang
|
19
|
Kabupaten Toraja
Utara
|
Makale
|
20
|
Kabupaten Wajo
|
Rantepao
|
21
|
Kota Makasar
|
Sengkang
|
22
|
Kota Palopo
|
Makassar
|
23
|
Kota Pare Pare
|
Palopo
|
24
|
Kabupaten Luwu Timur
|
Parepare
|
Data
kemiskinan
- Jumlah
penduduk miskin di sulawesi selatan pada tahun 2017 sebanyak 8 juta
masyarakyat di sulawesi selatan (9,24%)
- Penduduk
miskin pada tahun 2016 sebelumnya angka kemiskinan sulawesi selatan 9,3% ,
angka ini tidak mengalami pergerakan turun secara signifikan ini karena
sejumlah kabupaten di sulawesi selatan mengalami kenaikan angka kemiskinan
- Sebagai
kabupaten yang paling rendah angka kemiskinannya di sulawesi selatan,
sidrap masih bertahan sebagai juara pertama dari angka kemiskinan 5.5 %
turun satu poin menjadi 5,4% dari jumlah penduduk 280 ribu jiwa
- Selama
periode maret 2015 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar
2,71 ribu jiwa demikian di daerah perdesaan naik sebesar 6,6 ribu jiwa
- Hal
tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin
cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan tingkat ketimpangan
pengeluaran penduduk miskin semakin menurun
- Dari
24 kabupaten /kota jumlah angka penduduk
miskin paling tinggi ada di 5 kabupaten
- Angka
pengangguran dari 5,6% turun menjadi 4,2%
- Secara
relatif presentase penduduk miskin daerah perkotaan meningkat 0,01%selama
periode september 2016-maret2017 sedangkan di perdesaan presentase
penduduk miskin bertambah sebesar 0,29%
Pemerintah
Sulawesi Selatan bersiap menggencarkan pola kemitraan untuk menekan angka
kemiskinan bidang kesejahterahan rakyat pemerintah provinsi Sulawesi Selatan,bellagio
menuturkan pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah program sosial dengan
melibatkan stakeholder untuk mengidentifikasikan dan memperkuat upaya
pengentasan kemiskinan secara massi
Untuk
mengatasi permasalahan kemiskinan adalah meningkatkan pola kemitraan ,karena
dengan pola kemitraan program pemerintah dapat langsung menyentuh masyarakyat.
Menurutnya , pola kemitraan harus melibatkan berbagai stakeholder terkait
utamanya pelibatan komponen lokal didalamnya, seperti pelibatan organisasi
kemasyarakyat. Misalnya potensi lokal suatu daerah dapat diolah menjadi barang
yang bernilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan kesejahterahan masyarakyat
suatu daerah.
SULAWESI
TENGAH
Letak
geografis Sulawesi Tengah
Provinsi
sulawesi tengah terletak dimana 2º22 lintang utara dan 3º48’ lintang selatan ,
serta119º22’ dan 124º22 bujur timur batas batas wilayahnya:
Sebelah
Utara : Laut Sulawesi dan
Provinsi Gorontalo
Sebelah
Timur : Provinsi Maluku
Sebelah
Selatan : Provinsi Sulawesi
Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara
Sebelah
Barat : Selat Makasar
Luas
wilayah sulawesi tengah 68.059,71 km², secara administratif sulawesi tengah
dibagi dalam kabupaten, 1 kotamadya dengan 81 kecamatan serta 1430
desa/kelurahan definisi 10 unit.
KABUPATEN
DAN KOTA
NO
|
Kabupaten
dan Kota
|
Jumlah
penduduk
|
1
|
Parigi
Moutong
|
457.707
|
2
|
Palu
|
368.086
|
3
|
Banggai
|
354.402
|
4
|
Donggala
|
293.742
|
5
|
Poso
|
235.567
|
6
|
Sigi
|
229.474
|
7
|
Tolitoli
|
225.875
|
8
|
Buol
|
149.004
|
9
|
Tojo
Una-Una
|
147.536
|
10
|
Morowali
Utara
|
117.670
|
11
|
Banggai
Kepulauan
|
114.980
|
12
|
Morowali
|
113.132
|
13
|
Banggai
Laut
|
69.514
|
Data
kemiskinan
·
Perkembangan penduduk miskin di Sulawesi
Tengah selama periode 2013 – 2017 meskipun secara absolut terlihat meningkat,
namun secara persentase menunjukkan kecenderungan penurunan. Pada akhir-akhir
periode tersebut angka kemiskinan terlihat berfluktuasi. Tahun 2013 pada bulan
Maret jumlah penduduk miskin 406,97 ribu jiwa 14,67% bulan September 2013
sebanyak 400,41 ribu jiwa 14,32 % bulan Maret 2014 sebanyak 392,65 ribu jiwa
13,93% bulan September 2014 sebanyak 387,06 ribu jiwa 13,61% bulan Maret 2015
sebanyak 421,63 ribu jiwa 14,66% bulan September 2015 sebanyak 406,34 ribu jiwa
14,0% bulan Maret 2016 sebanyak 420,52 ribu jiwa 14,45% bulan September 2016
sebanyak 413,15 ribu jiwa 14,09% dan bulan Maret 2017 sebanyak 417,87 ribu jiwa
14,14%
- Selama periode September 2016 –
Maret 2017, penduduk miskin di Sulawesi Tengah naik sebanyak 4,72 ribu
jiwa atau naik 0,05% point. Pada periode tersebut jumlah penduduk miskin
di daerah perkotaan dan perdesaan bertambah masing-masing sebesar 2,08
ribu jiwa dan 2,63 ribu jiwa.
- Periode September 2016 – Maret
2017, Garis Kemiskinan naik sebesar 2,35% yaitu dari Rp. 382.775,- per
kapita per bulan pada September 2016 menjadi Rp. 391.763,- per kapita per
bulan pada Maret 2017.
- Periode September 2016 – Maret
2017, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan peningkatan dari 2,28
menjadi 2,55. Hal tersebut mengindikasikan rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan
semakin membesar artinya rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung
menjauh di bawah garis kemiskinan atau ke arah yang kurang baik.
- Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
menunjukkan kecenderungan naik dari 0,56 pada periode September 2016
menjadi 0,72 pada periode Maret 2017. Hal tersebut menunjukkan ketimpangan
pengeluaran antar penduduk miskin semakin melebar
Upaya
pemerintah setempat
Pemerintah Provinsi Sulteng melalui Tim Terpadu
Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) yang dipimpin Asisten Bidang Perekonomian
dan Pembangunan Setda Sulteng Bunga Elim Somba langsung mengambil langkah cepat
dengan melakukan rapat koordinasi dengan semua instansi terkait.Dalam beberapa kali pertemuan, TPID yang
beranggotakan sejumlah instansi terkait, seperti Bulog, Bank Indonesia, Dinas
Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Badan Pusat Statistik, kepolisian, dan
kejaksaan, serta melibatkan distributor yang selama ini khusus menjual berbagai
jenis kebutuhan pokok (sembako) dan
keperluan rumah tangga lainnya. Pertemuan demi pertemuan dalam rangka
mengamankan stok dan mengendalikan kenaikan harga beberapa komoditas telah menghasilkan
suatu kesepakatan bersama untuk menstabilkan kembali gejolak harga sembako di pasaran.
Maka,diputuskanlah beberapa poin penting yang akan dilakukan TPID di tingkat provinsi sampai kabupaten/kota di Sulteng.
Langkah pertama adalah melakukan kegiatan operasi pasar murah dan juga pasar murah oleh Pemprov Sulteng bersama instansi terkait dan distributor dari tingkat provinsi sampai ke kabupaten dan kota. Selain itu, meminta kepada distributor sembako untuk menambah pasokan agar stok selalu tersedia dalam jumlah memadai agar tidak ada peluang bagi agen atau pengecer menaikkan harga sepihak. "Hal itu sudah disepakati dan di stributor berjanji untuk menambah pasokan beberapa jenis kebutuhan pokok yang memang sangat diperlukan masyarakat baik selama bulan puasa dan juga Lebaran," Kata Elim Somba Selain menambah pasokan, juga TPID merekomendasikan untuk turun lapangan dengan memantau langsung ke pasar - pasar mengecek stok dan harga.Selain itu, melakukan inspeksi (sidak) ke gudang distributor dan agen serta pengecer kemungkinan adanya penimbunan stok demi mencari keuntungan besar memanfaatkan kesempatan menjelang Ramadan.
Maka,diputuskanlah beberapa poin penting yang akan dilakukan TPID di tingkat provinsi sampai kabupaten/kota di Sulteng.
Langkah pertama adalah melakukan kegiatan operasi pasar murah dan juga pasar murah oleh Pemprov Sulteng bersama instansi terkait dan distributor dari tingkat provinsi sampai ke kabupaten dan kota. Selain itu, meminta kepada distributor sembako untuk menambah pasokan agar stok selalu tersedia dalam jumlah memadai agar tidak ada peluang bagi agen atau pengecer menaikkan harga sepihak. "Hal itu sudah disepakati dan di stributor berjanji untuk menambah pasokan beberapa jenis kebutuhan pokok yang memang sangat diperlukan masyarakat baik selama bulan puasa dan juga Lebaran," Kata Elim Somba Selain menambah pasokan, juga TPID merekomendasikan untuk turun lapangan dengan memantau langsung ke pasar - pasar mengecek stok dan harga.Selain itu, melakukan inspeksi (sidak) ke gudang distributor dan agen serta pengecer kemungkinan adanya penimbunan stok demi mencari keuntungan besar memanfaatkan kesempatan menjelang Ramadan.
Tanggapan
Pemerintah harus lebih memperhatikan lagi
kondisi masyarakyat, terutama kondisi perekonomian pada masyarakyat yang berada
pada daerah perdesaan atau perkotaan bisa mengurangi tingkat kemiskinan
Jumlah penduduk miskin pada maret 2014
sampai september 2014pada daerah sulawesi tengah mengalami keturunan,sedangkan
pada daerah sulawesi selatan mengalami kenaikan namun presentase penduduk
miskin untuk daerah sulawesi tengah mengalami penurunan dan pemerintah
melakukan penanggulan kemiskinan dengan cara membuka lapangan kerja lebih luas
lagi di daerah sulawesi memperbaiki program pelindung sosial meningkatkan
pendidikan dan sebagainya
Kesimpulan
Perkerjaan
merupakan masalah yang menyebabkan kemiskinan akan terus meningkat tidak hanya
pada daerah tersebut namun juga seluruh daerah di Indonesia, pemerintah pada
setiap daerah yang ada diindonesia baik diperkantoran atau di perdesaan harus
memperhatikan ekonomi masyarakyat agar jumlah penduduk miskin berkurang di
indonesia
Tingkat
kemiskinan di provinsi sulawesi selatan dan tengah dari mulai bulan maret
hingga september 2016 dan 2017 mengalami penurunan di beberapa kabupaten/kota
namun juga sedikit yang mengalami kenaikan.
Referensi
http://id
wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah
https://sulsel.bps.go.id/Subjek/view/id/23
http://www.sejarah-negara.com/2017/10/letak-geografis-sulawesi-selatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kabupaten_dan_kota_di_Sulawesi_Tengah_menurut_jumlah_penduduk
https://sulteng.bps.go.id/Brs/view/id/716
https://sulteng.antaranews.com/berita/25639/upaya-sulteng-kendalikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar