Rabu, 18 Maret 2020

Interaksi Manusia & Komputer (Prinsip Usability)


Nama : Pratiwi oktaasena
Npm : 24117731
Kelas : 3KB06
Matkul : Interaksi manusia dan komputer

Ø Maksud usability dalam interaksi manusia komputer
Menurut ;
-         ISO (1998) , Usability adalah tingkat produk dapat digunakan yang ditetapkan oleh unsur untuk mencapai tujuan secara efektif dan tingkat kepuasaan dalam menggunakannya.
-         Insap Santoso (2007), Usability adalah derajat kemampuan sebuah perangkat lunak untuk membantu penggunanya menyelesaikan tugas.
-         Ketergunaan (Usability) dimaksudkan pada interaksi manusia dan komputer bahwa sistem yang dibuat tersebut mudah digunakan dan mudah dipelajari baik secara individu atau kelompok.

Ø Prinsip usability dalam interaksi manusia komputer
Usability juga mengacu kepada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses perancangan
yaitu :
1.     Learnability
Dimana seorang pengguna pemula dapat mempelajari sistem dan memanfaatkan sistem secara optimal, didalam prinsip ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
-         Predictability yaitu pengguna mampu menentukan hasil dari sebuah tindakan dalam sistem
-         Familliarity yaitu pengguna dapat melakukan analogi dalam desain sistem dengan aplikasi sejenis ataupun alat sejenis yang sebelumnya telah diangggap populer.
-         Generalizability yaitu membuat desain operasi sistem yang juga berlaku sama di aplikasi lain yang sejenis , contohnya operasi edit, cut, copy, paste.
-         Consistency yaitu konsisten dalam penggunaan berbagai istilah maupun ukuran.
2.     Flexibility
merupakan sebuah sistem yang dianggap memenuhi usability, diharapkan dapat dioperasikan dengan prosedur yang tidak kaku. Sebuah  sistem yang dianggap memenuhi standar fleksibilitas jika memenuhi konsep sebagai berikut:
-         Dialogue initiative, yaitu pengguna memiliki kebebasan dalam sebuah kontak dialog, contohnya dalam kotak dialog penyimpanan dokumen, terdapat tombol untuk meneruskan proses dan sekaligus membatalkan.  
-         Multi threading, yaitu pengguna dapat menjalankan aplikasi lain ataupun proses lain disaat sebuah proses lain disaat  proses lain sedang berjalan.
-         Task Migrability yaitu kemampuan untuk melakukan migrasi, baik berupa data ataupun hasil proses ke aplikasi lain, contohnya hasil sebuah proses dapat diedit di aplikasi word processor.
-         Substitutivity merupakan sebuah perintah yang dapat diganti dengan padanan lain, contohnya penyediaan shortcut.
-         Costumizability merupakan desain yang dapat dimodifikasi oleh pengguna secara adaptif atau sesuai dengan tujuan utama masing-masing,  contohnya pengaturan toolbar dan letak icon.

3.     Robustness
 yaitu kehandalan sebuah sistem dalam mencapai tujuan khususnya dari sudut pandang pengguna. Dalam mencapainya dibutuhkan empat criteria diantaranya :
-         Observability yaitu pengguna dapat melakukan observasi pendahuluan sebelum benar-benar melakukan proses yang sesungguhnya.
-         Recoverability yaitu kemampuan koreksi dari sistem jika pengguna melakukan kesalahan.
-         Responsiveness merupakan sistem yang responsive berarti sistem ini mampu menerima tindakan user dengan stabil.
-         Task conformance yaitu kenyamananan pengguna dalam melakukan pekerjaan yang terdapat dalam sistem yang dianggap handal.

Selain 3 prinsip yang telah disebutkan diatas, didalam prinsip usability juga terdapat 5 hal yang perlu kita perhatikan yaitu :
1.     Human Ability
Human Ability, yaitu kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya. Human ability memiliki 2 perbedaan, yaitu : 

Human ability baik diantaranya :
-         Kapasitas term memory (LTM) tidak terbatas.
-         Durasi LTM tidak terbatas dan complex.
-         Kemampuan memahami tinggi.
-         Mekanisme konsentrasi kuat.
-         Pengenalan pola pikir kuat.

Human abilities buruk diantaranya :
-         Kapasitas short term memory (STM) terbatas.
-          Durasi STM terbatas.
-         Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM.
-          Proses yang cenderung salah.
-          Proses yang lambat.


2.    Human capability
yaitu suatu kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya tetapi lebih mengarah kepada anggota pengindraan pada manusia itu sendiri, human capability dibagi menjadi 3, diantaranya :

-         Mata yang merupakan suatu panca indra yang berfungsi untuk melihat dan didalam panca indra mata ini terdapat dua tahap konsep penglihatan yaitu penerimaan stimulus dari luar secara fisik dan pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut.
-         Telinga yaitu suatu panca indra yang digunakan untuk mendengar. Sistem yang terdapat pada telinga yaitu sistem auditori yang memiliki kapasitas sangat besar untuk mengumpulkan informasi lingkungan sekitar. Suara yang dapat ditangkap oleh telinga memiliki beberapa karakteristik, diantaranya pitch yang memiliki frekuensi suara 20-20.000Hz, loudness amplitude suara 30-100dB.
-         Peraba salah satu panca indra yang berfungsi untuk melakukan sentuhan. Manusia menerima stimuli melalui kulit. Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima diantaranya thermoceptor yang merespon panas atau dingin, nociceptor yang merespon pada tekanan yang intens, mechanoceptor yang merespon pada tekanan pada kompoter keyboard yang dapat diakaitkan dengan posisi-posisi bentuk tombol.

3.      Memory
Adalah suatu tempat atau wadah untuk menyimpan data atau informasi. Memori juga dapat menyimpan pengetahuan factual dan pengetahuan procedural , ada 4 type memori yaitu :

·        Perceptual Buffer (memori sensor) memori ini kapasitasnya terbatas serta informasi yang masuk melalui indera tidak semuanya dapat diproses.
·         Short Term Memory, memori ini dapat diakses dengan cepat, namun berkuarang secara cepat pula. Memiliki kemampuan mengingat kembali item-item secara acak.
·         Inermediate Menyimpan untuk ke long term memori
·        Long term memori, merupakan penyimpanan utama untuk informasi factual, pengetahuan berdasarkan eksperimen, pengalaman, aturan-aturan prosedur, tingkah laku dan lain sebagainya. Kapasitas memori ini lebih besar dan memakan waktu akses yang lambat, serta proses hilangnya informasi yang lebih lambat.  Ada 2 tipe dari LTM yang pertama yaitu memori epsodik yang menyimpan data, kejadian, atau pengalaman dan bentuk serial menurut waktu. Yang kedua adalah memori semantic yang menyimpan record-record fakta, konsep, keahlian, serta informasi lain yang diperoleh selama hidup dengan terstruktur.

4.     Observations
Observations merupakan pengamatan dimana orang lebih focus untuk menyelesaikan masalah, tidak untuk belajar menggunakan suatu sistem secara efektif. Orang menggunakan perbandingan jika tidak ada penyelesaian. Orang lebih kepada heuristic dapada algorithmic

5.     Problem Solving
Problem solving atau yang biasa kita kenal dengan penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah dalam IMK ini setelah penyimpanan di LTM, kemudian diaplikasikan.

Ø Kemampuan manusia dalam interaksi manusia dan komputer
Penulis akan mengambil contoh Alat Light Detector Robot.
·        Kemampuan baik
-         Menggunakan 2 sensor LDR yang diletakkan di depan dan dibelakang
-         LDR depan yang terkena cahaya akan maju
-         LDR belakang yang terkena cahaya akan mundur
-         Menggunakan cahaya untuk LDR
-         Tegangan yang digunakan 9 volt
-         Menggunakan dinamo agar lebih stabil saat bergerak

·        Kemampuan buruk
-         Karena menggunakan cahaya senter / hp dimana intesitas cahaya harus tinggi
-         Jika Menggunakan tegangan + 12 v  , IC pada microkontroller akan panas
-         Jarak maju / mundur tidak jauh dikarenakan terhalang kabel dari power / catu daya yang ada pada stop kontak
Ø Kapasitas manusia dalam perancangan interaksi manusia dan kompuer
-         Penginderaan
Pengelihatan : semua komponen bisa dilihat mulai dari
                       dinamo , LDR , Trimpot dll
Pendengaran : bisa mendengar suara yang dihasilkan dinamo
                       Ketika menggerakan roda
Peraba : ketika dinamo bergerak penyangga pada roda berputar
              Jadi saat di pegang bisa mengetahui arah putarannya.
-         Bagaimana proses informasi
Yaitu
1.     Menghubungkan catu daya dengan alat Light Detector Robot Hubungkan kabel + 9 v  
2.     Kemudian hidupkan catu daya dan dekatkan cahaya dengan sensor LDR
3.     Light Detector Robot mempunya 3 kondisi dimana saat LDR depan diberi cahaya akan bergerak maju , LDR belakang diberi cahaya akan bergerak mundur dan jika kedua LDR diberi cahaya maka robot tidak bergerak.

-         Sistem motor (Memori)Long term memori
Codingan disimpan dalam mikrokontroller Mysis sehingga programmable dengan ic AT89S51.
-         Proses kognitif 
Masalah
-         Terkadang LDR lama merespon cahaya , dikarenakan ketika diberikan cahaya kurang dekat dengan sensor LDR
-         Jika tegangannya 12 volt maka ic akan panas
-         Terlalu banyak kabel yang dipasang setiap komponen
Penyelesaian
-         Mendekat kan cahaya dengan jarak 10 cm
-         Dikarenakan crystal pada ic hanya menyanggupi 9 volt jadi jangan dipaksakan 12 volt atau fungsi ic akan terganggu
-         Merapikan kabel dengan cara di bungkus dengan pengaman kabel
Ø Proses & Prinsip UCD (user centered design) / (Blok diagram)






1.     Aktivator
Aktifator adalah suatu power supply yang berfungsi untuk memberi masukan tegangan kepada setiap rangkaian dalam sistem. Aktifator dapat berupa catu daya, aki, baterai dan sebagainya. Pada proyek Light Detector Robot ini menggunakan baterai bertegangan 5 Volt dan 6 Volt .

2.     Blok input
Pada blok input ini terdapat LDR (Light Dependent Resistance) sebagai sensor cahaya. Saat terkena cahaya, resistansi pada LDR sekitar 400 Ω sampai 1 kΩ sedangkan saat tidak terkena cahaya (gelap) resistansi naik secara derastis hingga sekitar 10 MΩ. Hal ini menyebabkan perubahan nilai tegangan yang masuk pada non inverting komparator. Perubahan nilai tegangan inilah yang menjadi dasar pengaturan kinerja sistem. Selain itu terdapat trimpot sebagai pengatur nilai tegangan pada kaki inverting komparator. Pada pengaturan trimpot tersebut berdampak pada sensivitas (kepekaan) sensor cahaya karena perbandingan nilai tegangan akan berubah nilainya sesuai dengan pengaturan trimpot yang dilakukan.

3.     Blok Proses
Pada blok proses ini terdapat tiga buah IC yaitu IC LM324, IC AT89C51, dan IC L329D. Berikut fungsi masing-masing IC tersebut:

IC LM324
IC ini berfungsi sebagai komparator dimana tegangan yang masuk dari LDR masuk ke kaki non inverting kemudian dibandingkan dengan tegangan yang masuk ke kaki inverting yang terhubung dengan trimpot (variable resistor) yang bernilai 50 kΩ.

IC AT89C51
IC mikrokontroler AT89C51 berfungsi sebagai pemroses sinyal input. Saat sinyal input masuk, maka mikrokontroler juga akan mengatur outputnya. Pada kasus kali ini sisi input pada mikrokontroler terdapat pada port 1, sedangkan sisi output yang digunakan adalah port 2. Pada perencanaan program, IC ini akan bekerja apabila mendapatkan perubahan nilai logika pada port 1, dan merubah nilai sisi output yang berada pada port 2, sedangkan port 2 ini difungsikan sebagai olah sinyal untuk driver motornya, yang mana jika berubah nilai input driver motor dari port 2, maka akan mempengaruhi sistem kerja motor sebagai penggerak alat (Light Detector Robot). IC AT89C51 ini merupakan inti dari pemroses sinyal input dan output, serta sebagai wadah program yang telah dibuat dalam fungsi sebagai inti proses kinerja sistem.

IC L293D
IC ini berfungsi sebagai driver motor, yang mana inputnya telah diatur oleh IC AT89C51, karena terjadinya perubahan kondisi pada blok input. Dari input tersebut maka akan berpengaruh pada kinerja output. Output dalam kasus kali ini adalah motor DC 5 Volt, kinerja sistem output dipengaruhi oleh sinyal input dari port 2 IC AT89C51. Untuk tegangan output, di dalam IC driver motor ini telah diatur pada kaki VS, kaki VS ini merupakan sumber daya yang dikhususkan untuk output motor yang digunakan.

4.     Pada blok output
ini terdapat motor DC 5 Volt sebagai penggerak alat Light Detector Robot. Pergerakan motor ini dipengaruhi oleh sinyal masukan pada driver motor atau dalam kasus kali ini menggunakan IC L293D. Sistem pada pergerakan motor hanya di khususkan untuk maju dan mundur saja, dalam kasus kali ini kedua motor hanya melakukan pergerakan CCW (Counter Clock Wise), CW (Clock Wise) atau diam. Hal ini mengakibatkan mobil (Light Detector Robot) hanya bergerak maju, mundur atau tidak bergerak (diam), dan memang diprogram tidak dapat belok ke kiri ataupun ke kanan.











Source :

http://arraghma.blogspot.com/2012/10/prinsip-usability.html http://edwardaditya.blogspot.com/2010/05/prinsip-usability.html