Manajemen Proyek & Risiko IV - VI
Nama : pratiwi oktaasena
Kelas : 3KB06
NPM : 24117731
Kelas : 3KB06
NPM : 24117731
IV. Project Integration Management (Manajemen Integrasi)
Manajemen Integrasi
Integration manajemen merupakan unsur manajemen proyek yang
mengkoordinasikan semua aspek proyek. Proyek integrasi, ketika dilakukan dengan
benar, akan menghasilkan segala poses dari proyek berjalan lancar. Integrasi
manajemen akan menghasilkan serangkaian tujuan yang menghasilkan. Hasil ini
termasuk chart proyek, rencana proyek, dan awal dari pernyataan ruang lingkup
proyek. Di bawah ini adalah ringkasan dari apa yang melibatkan manajemen proyek
integrasi.
Integrasi Manajemen Proyek
• Risiko Kondisi
1. Perencanaan yang tidak
memadai, integrasi atau alokasi sumber daya
2. Kurangnya tujuan yang
jelas dan indikator kunci keberhasilan
3. Kurangnya manajemen
proyek secara menyeluruh
4. Tidak memadai atau
kurangnya tinjauan siklus hidup proyek
• Resiko akibat Event
1. Tidak adanya atau
mulai aksssshir manajemen proyek terpadu
2. Classic manajemen
proyek kegagalan dan kekacauan
3. Kecelakaan Proyek
4. Berhenti bekerja
Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration
Management yang baik
1. Manajer Proyek harus
mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle
berlangsung
2. Kebanyakan manajer
proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture
dari proyek yang sedang dikerjakan
3. Manajemen Integrasi
Proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak
4. Manajemen Integrasi
Proyek: termasuk Interface
5. Management
(identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam
proyek
Proses dan overview Project Integration Management
1. Sembilan proses
project integration management dapat menjelaskan bidang ilmu dan berbagai
pengalaman praktis di manajemen proyek, dari sudut pandang komponen-komponen
prosesnya. Proses-proses tersebut diorganisasikan menjadi sembilan bidang ilmu
yang akan dijelaskan dibawah ini:
2. Manajemen Lingkup
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
3. Manajemen Waktu
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.
4. Manajemen Biaya
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.
5. Manajemen Sumber Daya
Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.
6. Manajemen Komunikasi
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar
informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja,danpenyelesaian administratif.
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja,danpenyelesaian administratif.
7. Manajemen Resiko
Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.
8. Manajemen Pengadaan
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.
9. Manajemen Integrasi
Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
10. Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan
rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan
Kerangka kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan,
atribut, dan elemen umum dari sebuah rencana proyek
Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan
gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi
sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang
berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan.
Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya
konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentukproposal.
Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalammanajemenproyek.
Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalammanajemenproyek.
Contoh outline a software project management plan (SPMP)
STAKEHOLDERS ANALYSIS
Dokumen stakeholder analysis merupakan dokumen yang penting
(dan sensitif), karena memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan
dengan
1. Nama dan organisasi
stakeholder
2. Peranannya dalam
proyek
3. Fakta-fakta unik
mengenai stakeholder
4. Level keterlibatannya
dan
5. Ketertarikannya akan
proyek saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholder
Contoh
KETRAMPILAN PENTING DALAM EKSEKUSI PROYEK
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
1. Work Authorization
System: menjamin orang yang memiliki kualifikasi yang cukup, melakukan
pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan urutan yanag benar
2. Status Review
Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang digunakan untuk saling
3. Bertukar informasi
mengenai proyek yang sedang berjalan
4. Project Management
Software: perangkat lunak khusus yang digunakan dalam manajemen proyek
Alat dan teknik eksekusi proyek :
· Metodologi manajemen proyek
· Manajemen proyek sistem informasi
Integrated change control dan process pada proyek TI
INTEGRATED CHANGE CONTROL
Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan
mengelola perubahan selama project life cycle
Tujuan utama pengendalian perubahan :
1. Memperhitungkan
faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa
perubahan menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality)
2. Menentukan apakah
perubahan sudah terjadi
3. Mengelola perubahan
yang terjadi
KONTROL PERUBAHAN DALAM PROYEK IT
1. Pandangan lama: Tim
Proyek harus melakukan apa yang sudah direncanakan tepat waktu dan tepat
biaya.
2. Masalahnya:
Stakeholders jarang sekali menyetujui batasan proyek di awal, serta waktu
dan estimasi biaya seringkali tidak akurat.
3. Pandangan Modern:
Manajemen Proyek adalah proses komunikasi dan negosiasi yang konstan.
4. Solusi: Perubahan
seringkali memberikan keuntungan dan tim proyek harus membuat rencana
untuk mengakomodasi perubahan tersebut.
Change Control System dan Change Control Boards (CCBs)
SISTEM KONTROL PERUBAHAN
1. Adalah proses yang
terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan bagaimana dokumendokumen
proyek dan pekerjaannya dapat diubah
2. Menggambarkan orang
yang berwenang untuk¢membuat perubahan dan bagaimana cara
membuat perubahan tersebut
3. Seringkali melibatkan
Change Control Board(CCB), manajemen konfigurasi dan proses
untuk mengkomunikasikannya
CHANGE CONTROL BOARD
1. Kelompok formal dari
orang-orang yang bertanggung} jawab untuk menyetujui atau menolak
perubahan dalam proyek CCB harus memberikan panduan untuk
mempersiapkan} perubahan, mengevaluasi perubahan dan
mengelola implementasi perubahan yang disetujui.
2. Anggota CCB biasanya
terdiri} atas stakeholders dari keseluruhan organisasi.
3. Masalah yang dihadapi:
CCB jarang bertemu dan} membuat keputusan akan perubahan
membutuhkan waktu rapat yang panjang, padahal proyek harus
terus berjalan karena dibatasi oleh waktu yang telah disepakat.
MANAJEMEN KONFIGURASI
1. Cara menjamin bahwa
deskripsi dari produk yang dihasilkan sudah benar dan lengkap
2. Berkonsentrasi pada
identifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan
desain fisik produk
3. Spesialis manajemen
konfigurasi bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
4. konfigurasi,
mengendalikan perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta audit
produk-produk dalam rangka verifikasi kesesuaiannya
dengan requirement.
V. Project scope management (Manajemen ruang lingkup)
Pengertian Project Scope Management
· Scope
mengacu pada semua pekerjaan yang terlibat didalam menciptakan produk-produk
dari proyek dan proses yang digunakan untuk membuatnya.
· Delivarable
adalah produk yang diproduksi sebagai bagian dari proyek seperti perangkat
keras, dokumen perencanaan, atau rapat.
· Project
Scope Management mencakup proses-proses yang terlibat dalam mendefinisikan dan
mengendalikan apa yang tidak termasuk kedalam proyek.
Proses Projeck Scope Management
1. Scope planning :
menentukan bagai mana ruang lingkup akan ditentukan, diperifikasi, dan
dikendalikan.
2. Scope definition:
menelaah project charter dan pernyataan ruang lingkup awal dan menambahkan
informasi lebih lanjut sebagai persyaratan yang dikembangkan dan perubahan
permintaan tersebut disetujui.
3. Membuat
WBS:mengelompokkan penyampaian proyek besar menjadi lebih kecil, komponen lebih
mudah ditangani.
4. Scope verivikasi :
penerimaan mempormalkan ruang lingkup proyek.
5. Scope Control :
Pengendalian perubahan ruang lingkup proyek.
Inisialisasi Proyek
Rencana strategis dan pemilihan proyek
Perencanaan strategis meliputi penentuan tujuan jangka
panjang, memprediksi tren masa depan, dan proyeksi kebutuhan produk dan layanan
baru.
1. Organisasi sering
melakukan analisis SWOT.
2. Identifikasi proyek
potensial.
3. Gunakan metode
realistis untuk memilih proyek yang sedang dikerjakan.
4. Merumuskan inialisasi
proyek dengan mengeluarkan project charter.
Mengapa perusahaan investasi pada IT
Hal ini sering sulit untuk memberikan justifikasi yang kuat
untuk berbagai proyek IT. Tetapi semua orang setuju mereka memiliki nilai
tinggi
1. Lebih baik menghitung
mas karat dari pada menghitung sen dengan tepat.
2. Kriteria yang penting
untuk proyek yaitu : ada kebutuhan untuk proyek tersebut seperti dana yang
tersedia cukup dan dana yang kuat akan membuat proyek tersebut berhasil.
Identifikasi proyek potensial
1. Banyak organisasi
mengikuti proses perencanaan untuk memilih proyek IT.
2. Sangat penting untuk
menyelaraskan proyek IT dengan strategi bisnis.
3. Penelitian menunjukan
bahwa mendukung tujuan bisnis eksplisit adalah nomor satu alas an dikutip untuk
berfantasi dalam proyek IT.
Metode pemilihan proyek
Biasanya tidak cukup waktu atau sumber daya untuk menerapkan
semua proyek. Metode untuk proyek-proyek memilih meliputi :
1. Berfokus pada
kebutuhan organisasi yang luas
2. Kategorikan proyek
tegnologi informasi
3. Tunjukkan net present
value atau analisis keuangan lainnya
4. Menggunakan metode
skor tertimbang
5. Menerapkan balanced
sorecard
Kategori proyek IT
Suatu kategorisasi menilai apakah proyek tersebut memberikan
respon terhadap suatu masalah, kesempatan, kategorisasi lain adalah berdasarkan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek atau tanggal dengan
yang harus dilakukan. Analisis keuangan proyek pertimbangan keuangan
seringkali merupakan aspek penting dari proses seleksi proyek 3 metode
utama untuk menentukan nilai proyeksi keuangan proyek yaitu :
1. Net present value
(NPV) analysis.
2. Return on investment
(ROI).
3. Payback analysis.
Weighted scoring model dan contohnya
Weighted scoring model adalah alat yang menyediakan suatu
proses yang sistematis untuk memilih proyek berdasarkan kriteria banyak,semakin
tinggi weight score semakin baik,Langkah-langkah dalam mengidentifikasiweighted
scoring model :
· Mengidentifikasi
kriteria penting untuk proses seleksi proyek.
· Menetapkan
bobot (persentase) untuk setiap kriteria sehingga mereka menambahkan hingga
100%.
· Menetapkan
skor untuk setiap kriteria proyek.
· Kalikan
nilai dengan bobot untuk mendapatkan total weighted scores.
Penerapan balanced scorecard
Drs. Robert Kaplan dan David Norton mengembangkan pendekatan
ini untuk membantu memilih dan mengelola proyek yang sejalan dengan strategi
bisnis. Balanced scorecard adalah suatu metodologi yang berkonversi
nilai organisasi driver seperti layanan pelanggan, inovasi, efisiansi,
operasional dan kinerja keuangan dengan serangkaian metrik didefinisikan.
Project charter dan contohnya
· Setelah
memutuskan apa proyek sedang mengerjakan apa, penting untuk membiarkan seluruh
organisasi tahu.
· Project
charter adalah sebuah dokumen yang secara formal mengakui keberadaan proyek dan
memberikan arahan mengenai tujuan proyek dan manajemen.
· Kunci
stakeholder proyek harus menandatangani proyek charter untuk mengakui
perjanjian pada kebutuhan dan tujuan proyek.
Scope Planning and the Scope Statement
Scope Planning mengacu pada proses manajemen proyek yang
mendefinisikan batas-batas dan kiriman. Matriks dasar dari sebuah analisis
perencanaan ruang lingkup terdiri dari tiga kategori utama: Inisiasi,
perencanaan, dan definisi, dengan
dua kontrol kategori:Verifikasi , dan pengendalian
perubahan diselingi antara tiga
kategori utama.
Alat dan teknik meliputi
Alat dan teknik meliputi
· metode
seleksi program dan penilaian ahli .Para Output dari
inisiasi fase akan mencakup program piagam ,
· identifikasi
dan penugasan dari direktur program, dan identifikasi
diketahuikendala dan asumsi .
Kategori perencanaan mencakup deskripsi pada kiriman,
piagam program, kendala, dan asumsi. Alat dan teknik yang
terlibat dalam kategori ini meliputi analisis deliverable, manfaat
/ biayaanalisis, identifikasi alternatif. Kategori utama akhir
termasuk pernyataan ruang lingkup, definisi asumsi dan kendala, dan output
perencanaan lainnya dan informasi sejarah. Alat dan teknik yang terlibat
meliputipekerjaan struktur rincian template dan dekomposisi . Definisi
output adalah pekerjaan kerusakan struktur, dan bagian lingkup didefinisikan
dari rencana manajemen proyek.
Resmi penerimaan adalah output verifikasi, dan
diperlukan untuk memajukan rencana manajemen proyek ke tingkat berikutnya. Perubahan
kontrol terletak antara perencanaan dan definisi. Input terdiri dari
struktur kerja rincian, laporan kinerja , permintaan
perubahan , dan rencana manajemen ruang lingkup. Alat dan teknik yang
termasuk lingkup mengubah sistem kontrol , pengukuran kinerja dan
perencanaan tambahan ketika diindikasikan. Output dari kontrol perubahan
adalah perubahan dalam ruang lingkup, tindakan korektif ,
dan pelajaran yang dimasukkan dalam basis pengetahuan untuk
pertimbangan manajemenproyeklainnya.
Scope Statement dapat mengambil berbagai bentuk
tergantung pada jenis proyek yang dilaksanakan dan sifat
organisasi. Rincian Pernyataan lingkup deliverable proyek dan menjelaskan
tujuan utama. Tujuan harus meliputi kriteria keberhasilan yang terukur untuk
proyek tersebut. Sebuah Scope Statement harus ditulis
sebelum pernyataan kerja dan harus menangkap, dalam istilah yang
sangat luas, produk dari proyek, misalnya, pernyataan ruang
lingkup "mengembangkan sistem perangkat lunak berbasis untuk menangkap
dan melacak pesanan untuk perangkat lunak." juga harus termasuk
daftar pengguna menggunakan produk, serta fitur-fitur dalam produk yang
dihasilkan.
Sebagai pernyataan dasar lingkup harus memuat:
· Nama
proyek
· The project
charter
· Pemilik
proyek, sponsor, dan stakeholder
· Para pernyataan
masalah
· Tujuan
proyek dan sasaran
· Persyaratan
proyek
· Proyek kiriman
· Proyek
non-tujuan (apa yang keluar dari ruang lingkup)
· Milestones
· Perkiraan
biaya
Dalam organisasi lebih berorientasi proyek pernyataan ruang
lingkup juga mungkin mengandung bagian ini dan lainnya:
· Proyek
ruang lingkup rencana pengelolaan
· Disetujui permintaan
perubahan
· Proyek
asumsi dan risiko
· Proyek
kriteria penerimaan
The Work Breakdown Structure (WBS) dan
pendekatan pengembangannya.
WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi
struktur pelaporan hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau
memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar
proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.WBS disusun
bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak,
gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian
dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan
yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure.
Prinsip dasar pembentukan WBS
Pada prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah
pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil
(sub-kegiatan), alasan perlunya WBS adalah :
· Pengembangan
WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan
proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota
untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
· WBS
membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai
produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk
membuat perundingan.
ManfaatWork Breakdown Structure (WBS)
1. Mengurangi
kompleksitas
2. Fasilitas penjadwalan
dan pengendalian
3. Estimasi Biaya (Cost
Estimation)
4. Penyusunan anggaran
(Cost Budgeting)
5. Perencanaan manajemen
Risiko
6. (Risk Management
Planning)
7. Identifikasi
aktivitas(Activity Definition)
Contoh WBS dari Penulisan Ilmiah :
Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Sekolah Dasar
No Sub
Pekerjaan Jenis Pekerjaan
1 Pencarian
Data Study pustaka
Browsing
Internet
2 Pemilihan Software Macromedia Flash 8.0 Profesional
Adobe
Photoshop CS3
3 Perancangan Aplikasi Pencarian gambar
Pencarian
suara
Pencarian
kosa kata bahasa inggris
Pembuatan
materi aplikasi
Pembuatan
quis aplikasi
4 Uji
coba Uji coba aplikasi
Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Sekolah Dasar
Scope Verification dan Scope Change Control, Siapa yang
belum pada sebuah proyek di mana scope creep adalah masalah? Salah satu
sifat yang menjengkelkan saya adalah ketika orang mencoba untuk menambahkan
fungsi (atau bahkan memperbaiki bug) dan tidak menyadari bahwa mereka perlu
menginformasikan Manajer Proyek dan semua dokumentasi sebelum harus
diubah. Seorang insinyur mungkin dapat memperbaiki kode sangat cepat,
tetapi jika ia melakukan hal itu memiliki konsekuensi pada dokumentasi,
manajemen jadwal dan kontrol kualitas (untuk beberapa nama). Ketika
seseorang mencoba untuk menarik ini, aku selalu menggambar segitiga terkenal
lingkup, biaya waktu / dan sumber daya. Jika satu perubahan, yang lain
akan juga.
Salah satu cara untuk secara resmi kontrol ini adalah untuk
menerapkan proses verifikasi lingkup formal dimana Anda memerlukan perubahan
yang akan dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan 'untuk penerimaan
formal dari lingkup proyek selesai dan kiriman yang terkait. Memeriksa
lingkup proyek mencakup meninjau kiriman untuk memastikan bahwa setiap selesai
memuaskan. Jika proyek ini dihentikan lebih awal, ruang lingkup proyek
proses verifikasi harus menetapkan dan mendokumentasikan tingkat dan tingkat
penyelesaian.
Lingkup verifikasi berbeda dari kontrol kualitas dalam
lingkup bahwa verifikasi terutama berkaitan dengan penerimaan kiriman,
sedangkan kontrol kualitas terutama berkaitan dengan memenuhi persyaratan
kualitas yang ditetapkan untuk kiriman.
Quality control umumnya dilakukan sebelum verifikasi ruang
lingkup, tetapi kedua proses dapat dilakukan secara paralel, dan ketika
perubahan terjadi (yang diterima) semua anggota tim proyek perlu memeriksa
kembali dokumen-dokumen proyek mereka dan jadwal. Setiap perubahan
korektif pergi ke manajer proyek dan rencana baru dan jadwal yang
dihasilkan. Kemudian proses verifikasi lingkup terjadi.
Berikut ini daftar output potensial dari verifikasi
Lingkup:
1. Deliverables
diterima: Proses Verifikasi Lingkup dokumen mereka selesai kiriman yang
telah diterima. Mereka kiriman selesai yang belum diterima
didokumentasikan, bersama dengan alasan untuk non-penerimaan. Lingkup
verifikasi termasuk dokumentasi pendukung diterima dari pelanggan atau sponsor
dan stakeholder mengakui penerimaan kiriman proyek.
2. Diminta
Perubahan, perubahan Diminta dapat dihasilkan dari proses Verifikasi Ruang
Lingkup, dan diproses untuk diperiksa dan disposisi melalui proses Integrated
Change Control.
3. Rekomendasi Tindakan
korektif Untuk proyek yang sukses, Project Manager bertanggung jawab
pengendalian ruang lingkup. Lingkup kontrol berkaitan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi menciptakan perubahan lingkup proyek dan mengendalikan dampak
dari perubahan tersebut. Lingkup kendali menjamin semua perubahan yang
diminta dan tindakan korektif yang direkomendasikan diproses melalui proses
proyek Ubah Kontrol Terpadu. Lingkup proyek pengendalian juga digunakan
untuk mengelola perubahan yang sebenarnya ketika mereka terjadi dan
terintegrasi dengan proses kontrol lainnya. Perubahan yang tidak
terkontrol sering disebut sebagai scope creep proyek. Perubahan tidak bisa
dihindari, sehingga mandat beberapa jenis proses perubahan kontrol. Hal
terbesar yang perlu diingat adalah untuk berkomunikasi dengan semua anggota tim
dan pemegang saham selama proses ini. Adalah bijaksana untuk
melembagakan perubahan sistem kontrol formal.
Sebuah lingkup proyek perubahan sistem kontrol,
didokumentasikan dalam rencana lingkup manajemen proyek, mendefinisikan
prosedur dimana lingkup proyek dan lingkup produk dapat diubah. Sistem ini
mencakup dokumentasi, sistem pelacakan, dan tingkat persetujuan yang diperlukan
untuk perubahan otorisasi. Perubahan ruang lingkup sistem kontrol terintegrasi
dengan sistem manajemen informasi proyek secara keseluruhan untuk mengontrol
ruang lingkup proyek. Bila proyek ini dikelola di bawah kontrak, sistem
kontrol perubahan juga sesuai dengan semua ketentuan kontrak yang relevan.
Proyek pengukuran kinerja digunakan untuk menilai besarnya
variasi. Aspek penting dari ruang lingkup pengendalian proyek termasuk
menentukan penyebab varians relatif terhadap baseline lingkup dan
memutuskan apakah tindakan korektif yang diperlukan. Manajemen nilai yang
diperoleh sangat berguna di sini. Permintaan perubahan disetujui
mempengaruhi ruang lingkup proyek dapat meminta modifikasi ke kamus WBS dan
WBS, pernyataan ruang lingkup proyek, dan ruang lingkup rencana proyek
manajemen. Ini permintaan perubahan disetujui dapat menyebabkan update
untuk komponen dari rencana pengelolaan proyek.
Sebuah sistem manajemen konfigurasi formal yang menyediakan
prosedur untuk status dari kiriman, dan menjamin bahwa perubahan yang diminta
pada lingkup proyek dan lingkup produk yang benar-benar dipertimbangkan dan
didokumentasikan sebelum diproses melalui proses Integrated Change Control.
VI .Project Time Management (Manajemen waktu)
Proyek Manajemen Waktu mencakup proses-proses yang
diperlukan untuk memastikan penyelesaian tepat waktu dari proyek.
Pentingnya Jadwal Proyek
Penjadwalan dibutuhkan untuk membantu:
· Menunjukkan
hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.
· Mengidentifikasikan
hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
· Menunjukkan
perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
· Membantu
penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal
kritis pada proyek
Proses Utama Terkait Manajemen Waktu Proyek
Pada tahap perencanaan:
· Menyiapkan
daftar aktivitas (action plan) untuk menyelesaikan setiap paket pekerjaan (work
packages). Paket pekerjaan adalah kegiatan paling spesifik dari WBS. Setiap
paket pekerjaan memiliki hasil kerja (deliverables) yang dapat diukur dan
diverifikasi.
· Menyusun
urutan setiap paket pekerjaan atau aktivitas dalam suatu rangkaian diagram,
yang disebut Schedule Network Diagram. Keterkaitan antara masing-masing
aktivitas predesesor dan suksesor.
Definisi dan Susunan Aktivitas
Definisi Kegiatan melibatkan mengidentifikasi dan
mendokumentasikan kegiatan khusus yang harus dilakukan untuk menghasilkan
deliverable dan subdeliverables diidentifikasi dalam Struktur Perincian Kerja
(WBS). Implisit dalam proses ini adalah kebutuhan untuk mendefinisikan kegiatan
sehingga tujuan proyek akan dipenuhi.
Susunan Aktivitas :
· Define
Activities (Tentukan Kegiatan)
· Sequence
Activities (Urutan Kegiatan)
· Estimate
Activity Resources (Perkiraan Sumber Daya Kegiatan)
· Estimate
Activity Durations (Perkiraan Kegiatan Durasi)
· Develop
Schedule (Mengembangkan Jadwal)
· Control
Schedule (Kontrol Jadwal)
Jenis Ketergantungan Penugasan
4 tipe ketergantungan tugas :
1. Finish-to-start
(FS), penyelesaian sebuah tugas memicu awal tugas lain.
2. Start-to-finish
(SS), awal sebuah tugas memicu sebuah awal tugas lain.
3. Finish-to-finish
(FF),dua tugas harus selesai pada waktu bersamaaan.
4. Start-to-finish
(SF), awal sebuah tugas menandakan selesainya tugas lain
Calculating Early and Late Start and Finish Dates
Awal dan waktu selesai awal
Untuk melakukan forward pass pada Precedence Diagram, dua
bahan dibutuhkan. Yang pertama adalah waktu mulai proyek. Banyak proyek
dijadwalkan menurut hari kerja dan dampak cuaca tidak dipertimbangkan, oleh
karena itu, kecuali diinstruksikan lain, semua proyek dapat dianggap dimulai
pada hari pertama (1). Komponen kedua yang diperlukan untuk melakukan
umpan maju adalah serangkaian durasi aktivitas yang lengkap.
Durasi dan urutan aktivitas harus ditentukan sebelum
menggambar diagram prioritas dan, oleh karena itu, harus tersedia saat Anda
melakukan operan ke depan. Diagram di bawah ini menunjukkan tiga jadwal
kegiatan sederhana dengan kotak Waktu Dini siap untuk memulai umpan maju.
Untuk melakukan umpan maju dalam Diagram Precedence,
mulailah dengan aktivitas pertama dalam jadwal dan letakkan tanggal mulai
proyek di Waktu Mulai Awal. Waktu Selesai Awal dari setiap aktivitas adalah
Waktu Mulai Awal ditambah durasi aktivitas. Waktu Selesai Awal dari aktivitas
yang diberikan menjadi Waktu Mulai Awal dari aktivitas berikut ini. Forward
pass diselesaikan ketika setiap kotak Early Start Time di jaringan memiliki
nilai.
Diagram di bawah ini menunjukkan tiga jadwal kegiatan sederhana
dengan kotak Waktu Dini siap untuk memulai umpan maju.
Crashing and Fast Tracking
Crashing and Fast Tracking (Menerjang dan cepat-pelacakan)
jadwal cara mengurangi panjang dari jadwal proyek. Menerjang adalah
istilah umum untuk mengurangi jadwal proyek. Ketika kita kecelakaan
jadwal, kita menghabiskan uang atau sumber daya untuk mengurangi waktu yang
dijadwalkan untuk proyek sedemikian rupa sehingga kita melakukan hal-hal yang
memiliki penurunan terbesar dalam jadwal untuk sedikitnya jumlah
biaya. Ketika kami pertama mulai kecelakaan jadwal, jumlah yang relatif
kecil uang dan sumber daya harus dihabiskan untuk mendapatkan pengurangan yang
cukup besar waktu proyek. Karena kami terus mengurangi jadwal, kenaikan
biaya relatif.
Pelacakan cepat adalah jenis khusus pengurangan
jadwal. Ketika kita FastTrack, kita mengambil item yang awalnya
dijadwalkan akan dilakukan secara berurutan dan menjadwal ulang mereka untuk
dilakukan secara paralel atau sebagian dalam paralel. Pelacakan cepat juga
akan meningkatkan biaya tetapi, yang lebih penting, itu akan meningkatkan
risiko. Ketika kita memiliki beberapa tugas dalam suatu proyek yang
terjadi pada waktu yang sama dan sesuatu yang salah atau masalah berkembang,
mungkin perlu untuk mengganggu semua kegiatan berlangsung.
Program Evaluation and Review Technique (PERT), PERT Formula
and Example
PERT (Project Evaluation and Review
Technique)
Model jaringan grafis yang menggambarkan tugas-tugas proyek
dan hubungan antara tugas-tugas sebuah proyek.
· PERT
teknik analisis network diagram yang dapat digunakan untuk mengestimasi durasi
proyek dimana terdapat ketidakpastian yang tinggi mengenai estimasi durasi
aktivitas individual
· PERT
menggunakan estimasi probabilitas waktu yang digunakan berdasarkan estimasi
durasi aktivitas optimistic, most likely, and pessimistic.
PERT weighted average formula:
optimistic time + 4X most likely time + pessimistic time
Example:
PERT weighted average =
8 workdays + 4 X 10 workdays + 24 workdays
= 12 days
where 8 = optimistic time, 10 = most likely time, and 24 =
pessimistic time
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar